Strategi Penginjilan Kontekstual Rasul Paulus Berdasarkan 1 Korintus 9:19-27
DOI:
https://doi.org/10.38189/jtk.v4i1.893Keywords:
Strategi, Penginjilan Kontekstual, Paulus, KorintusAbstract
In the era of disruption, contextual evangelism is always needed as a model of approach for preaching the gospel. This article aims to study the Apostle Paul's contextual evangelism strategy in Corinth based on 1 Corinthians 9:19-27. Contextual can be interpreted as a persuasive approach in preaching the gospel that can be accepted according to the local context. Using a descriptive qualitative method, the author analyzes how the Apostle Paul's contextual service strategy in the city of Corinth is based on 1 Corinthians 9:19-27. The author collects various information using a literature approach and applies the principle of hermeneutics through an exegetical approach to the keywords contained in the text. Based on the analysis carried out, it is concluded that the Apostle Paul used several strategies in carrying out contextual evangelism in the city of Corinth. The strategies used are: interactive dialogue, evangelism by identifying culture, and lifestyle evangelism.
Dalam era disrupsi, penginjilan kontekstual senantiasa diperlukan sebagai model pendekatan bagi pemberitaan Injil. Artikel ini bertujuan untuk mempelajari strategi penginjilan kontekstual Rasul Paulus di Korintus berdasarkan 1 Korintus 9:19-27.  Kontekstual dapat diartikan pendekatan secara persuasif dalam pemberitaan Injil yang dapat diterima sesuai konteks setempat. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, penulis menganalisa bagaimana strategi pelayanan kontekstual Rasul Paulus di kota Korintus berdasarkan 1 Korintus 9:19-27.  Penulis mengumpulkan berbagai informasi dengan menggunakan pendekatan literatur dan menerapkan prinsip hermeneutika melalui pendekatan eksegesa terhadap kata-kata kunci yang terdapat dalam teks. Berdasarkan analisa yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa Rasul Paulus menggunakan beberapa strategi dalam melaksanakan penginjilan kontekstual di Kota Korintus. Strategi yang digunakan adalah: dialog interaktif, penginjilan dengan melakukan indentifikasi budaya, dan penginjilan gaya hidup.
References
Barth, Karl. Protestant Theology in the Nineteenth Century: Its Background and History. Eerdmans: Grand Rapids, 2002.
Bible Hub. “Interlinear Bible.â€
Brand, Chad, and Charles Draper. Holman Illustrated Bible Dictionary. Nashville Tennesse: Holman Bible Publisher, 2003.
Breytenbach, Cilliers. Paul’s Proclamationn and God’s “Thriambos.†Neot 24, 1990.
Burton, Doughlas & Christie. The World in The Desert:Scripture and the Quest for Holiness in Early Christians Monasticism. Oxford: Oxford Universty Press, 1993.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ke-Empat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Geisler, Norman, and David Geisler. Conversational Evangelism. Yogyakarta: Yayasan Gloria, 2010.
GP, Harianto. Komunikasi Dalam Pemberitaan Injil. Yogyakarta: Andi Offset, 2012.
Ha’aretz, Evangel Glady Symphoni, and Ayub Sugiharto. “Kontekstualisasi Metode Penyampaian Pesan Injil Di Era Digital.†Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani 4, no. 1 (2024): 17–32.
Halim, Makmur. Model-Model Penginjilan Yesus. Malang: Gandum Mas, 2003.
Handoko, Martin. Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku. Yogyakarta: Kanisius, 1992.
Hasselgrave David.J. Kontekstualisasi. Cetakan Pe. Jakarta: Gunung Mulia, 2004.
Hendricks, Howard. Penginjilan Langsung Dalam Youth For Christ,Pola Hidup Kristen. Malang: Gandum Mas, 1997.
http//kbbi.web.id. “Kamus Besar Bahasa Indonesia.â€
J.Davids,Hasselgreave dan Rommen, Edwars. Kontekstualisasi. Jakarta: Gunung Mulia, 2004.
J.I, Packer. Evangelism And The Sovereignty Of God. Surabaya: Momentum, 2003.
Jervell, Jacob. Die Apostelgeschichte. Gottingen: Vandenhoeck & Ruprecht, 1998.
Kennedy.James. Ledakan Penginjilan. Jakarta Timur, 1970.
Lupieri, Edmondo. The Mandaeans The Last Gnostics,Italian Texts and Studies on Religion and Society. Grand Rapids: Eerdmans, 2002.
Purwantara, Ristis Iswara. Prapenginjilan. Yogyakarta: Andi Offset, 2012.
Robert, Owen Richard. Pengaruh Kuat Dari Keadaan Diselamatkan Dalam Youth for Christ,Pola Hidup Kristen. Malang: Gandum Mas, 1997.
Sari, Intan Betesda, and Ayub Sugiharto. “Etika Penginjilan Rasul Paulus Berdasarkan Kisah Para Rasul 19 Dan Implementasinya Bagi Penjangkauan Masyarakat Urban.†DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 4, no. 2 (2024): 133–144.
Sariman, Silas. “Strategi Misi Sadrach Suatu Kajian Yang Bersifat Sosio Historis.†Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen, dan Musik Gereja 3, no. 1 (2019): 17–32.
Segal, F.Alan. Paul The Convert:The Apostolate and Apostasy of Saul The Pharisee. New Heaven, Conn: Yale University Press, 1990.
Shenk, R.Wilbert. Mission Strategies. Michigan: Grand Rapids, 1993.
Sugiharto, Ayub, and Yulianus Pekei. “Peran Roh Kudus Dalam Penginjilan Kontekstual.†Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani 3, no. 2 (November 4, 2024): 110–122. https://e-journal.iaidalwa.ac.id/index.php/jtk/article/view/850.
Teologi Alkitabiah Tentang Pekabaran Injil. Peters,W George. Malang: Gandum Mas, 2006.
Thompson, Oscar.W. Lingkaran Kosentris Dari Pengaruh Kesaksian. Bandung: LLB, 1988.
Thrall, E.Margaret. The Second Epistle to The Corinthians. Edinburgh: T & T Clark, 2000.
Tomatala, Yakub. Penginjilan Masa Kini. Cetakan ke. Malang: Gandum Mas, 2002.
———. Penginjilan Masa Kini Jilid 1. Malang: Gandum Mas, 1988.
Venema, H. Injil Untuk Semua Orang. Jilid 1. Jakarta: Yayasan Komuni Bina Kasih, 1997.
Wall, Andrew. Missionary Movement in Christian History. Eerdmans: Grand Rapids, 1988.
White, Michael.L. The Social Origins of Christian Architecture. Valley Forge, Penn: Trinity Press International, 1997.
Witoro, Johanes, Sekolah Tinggi, and Teologi Biblika. “Strategi Penginjilan Paulus Di Filipi Dalam Kitab Kisah Para Rasul 16 : 13-40 Relevansinya Bagi.†Teologi Biblika 6, no. 2 (2021): 3–12.
Wright, Linda Raney. Christianity’s Crisis in Evangelism. Oregon: Vision Haouse Publishing, 1995.