Makna Berdoa Menurut Injil Matius 7:7-11
DOI:
https://doi.org/10.38189/jan.v3i2.408Keywords:
berdoa, meminta, mencari, mengetuk, Matius 7, 7-11Abstract
Berdoa adalah bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan orang percaya karena doa merupakan nafas bagi kehidupan orang Kristen namun sampai saat ini di dalam kehidupan orang percaya masih banyak terdapat masalah yang dialami baik dalam hal pengertian berdoa maupun dalam hal praktik tentang berdoa. Matius 7:7-11 memuat pengajaran Tuhan Yesus tentang berdoa. Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan makna berdoa menurut Injil Matius 7:7-11 dan mendapatkan aplikasinya bagi kehidupan orang percaya. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan hermeneutika terapan dengan melakukan pencarian data yang diteliti dalam Matius 7:7-11. Adapun hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, berdoa menurut Injil Matius 7:7-11 adalah permintaan harus dilakukan dengan ketekunan dan dalam kehendak Tuhan, dilakukan terus menerus serta dalam segala keadaan. Kedua, aplikasinya adalah orang percaya harus membangun hubungan persekutuan dengan Tuhan, percaya sungguh-sungguh kepada Tuhan, dan melakukannya dalam segala keadaan.
References
Barclay, M. Newman. tafsiran Injil Matius, 1998.
Baskoro, Paulus Kunto. “Prinsip-Prinsip Penggembalaan Berhati Hamba Menurut 1 Petrus 5: 2-3 dan Implikasinya bagi Pertumbuhan Jemaat.†Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) 2, no. 2 (2020): 147–157.
Daniel sutoyo. “Allah memanggi umatnya untuk menjadi gereja yang tekun berdoa†(n.d.).
Dr. Andrew T. Lincoln. ephasians, 1990.
Ecclesiae. Makna Doa Bagi Orang Percaya, 2017.
G.C.van Niftrik and B.J. Boland. Dogmatika Masa Kini. Jakarta: BPK Gunung Mulia, n.d.
John R.W. Stott. kedaulatan dan karya Kristus. Jl. Letjen. suprapto 28, jakarta, 1965.
———. Khotbah di Bukit. jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2008.
Jonathan Wilson-Hartgrove. New Monasticism: What It Has to Say to Today’s Church. Grand Rapids: Brazos, 2008.
Leon Morris. Expository Reflection on the Letter to Ephesians, 1994.
Maiaweng, Peniel C D. “Kajian Biblika Tentang Pencobaan Menurut Yakobus 1: 1-18 Dan Implikasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya.†Repository Skripsi Online 1, no. 1 (2019): 32–40.
Mone, Desi Ratna. “TENTANG HAL PENGABULAN DOA (Eksposisi Matius 7: 7-11)†(2016): 75.
Patrick, Morley. 12 Kebiasaan Agar Tumbuh Dalam Kristus. Malang: Gandum Mas, 2009.
Ron Sider. “Bagaimana Jika Injil Adalah Kabar Baik. Jakarta:Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2007.
Sihombing, Renti, dan Eddy Rundjan. “Kajian Tentang Rasa Khawatir Pada Kehidupan ‘Orang Percaya’ Dalam Perspektif Alkitab.†Jurnal The Way 5 (2019): 70–84.
sinclair B.ferguson. khotbah di bukit: cermin kehidupan sorgawi di tengah dunia berdosa. surabaya, 2009.
Smith, M.Blaine. ANDA UNTUK DIMATA TUHAN. bandung, 1988.
Subekti, Pdt. Ir. Timotius. Khotbah Tuhan Yesus pembentukan karakter Ilahi. Yogyakarta, 1986.
Sutanto, Hasan. perjanjian baru Interlinear bahasa Yunani/bahasa indonesia dan konkordansi perjanjian Baru (PBIK). Lembaga Al. Jakarta, 2004.
———. Perjanjian Baru Interlinear Yunani/Indonesia Dan Konkordansi Perjanjian Baru (PBIK). Jilid 1 Da. Jakarta: Percetakan Lembaga Alkitab Indonesia, 2004.
T Haryono and Daniel Fajar Panuntun. Model Gaya Hidup Nazir Sebagai Refleksi Gaya Hidup HedonPengkhotbah Pada Zaman Milenial, 2019.
Witness Lee. orang yang hatinya Murni, 1997.
Lembaga Alkitab Indonesia. Jakarta: LAI, n.d.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Angelion is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://e-journal.iaidalwa.ac.id/index.php/jan
E-mail: [email protected]