Konsep Doa Sebagai Persembahan Hati Yang Murni Menurut St. Afrahat

Authors

  • Ngesti Febriani Daeli STT Soteria Purwokerto
  • Hendi Hendi Sekolah Tinggi Teologi Soteria Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.38189/jan.v3i2.400

Keywords:

Prayer, offerings, heart, forgive, Afrahat

Abstract

Abstract

This article examines Afrahat's perspectives on the meaning of prayer, its purpose, and what can be found in prayer. This article employs a literary style based on the book Mid Fourth Century Demonstration IV on Prayer, which is backed up by other authors, Church Fathers, and biblical sources. Afrahat's perspective on the significance of prayer is perfect, according to the author's research. Afrahat underlined that prayer is more than just an inward desire for God; it also entails perfection and oneness in God. First and foremost, prayer is an offering to God made with a pure heart. The ideal prayer gift to God is a pure heart rather than a prayer that is spoken out. Second, humans retain purity of heart through prayer through forgiving others as a precondition for prayer. Finally, there are humans. can convey their desires to God by God's will. These three things aim to fully explain the meaning of the prayer of St. Afrahat.

Keywords: prayer;offerings; heart; forgive; Afrahat

Abstrak

Artikel ini adalah sebuah ulasan pandangan Afrahat tentang arti doa, tujuan doa dan apa yang didapatkan di dalam doa. Artikel ini menggunakan metode literatur dengan landasan buku Mid Fourth Century Demonstration IV on Prayer yang didukung oleh pandangan penulis lain, Bapa-bapa Gereja serta teks-teks yang ada di dalam Kitab Suci. Dari berbagai pandangan tentang arti doa yang ditemukan penulis, pandangan Afrahat adalah kesempurnaannya. Afrahat menegaskan bahwa doa bukan hanya sebagai sikap batin yang menginginkan Tuhan tetapi mencakup penyempurnaan dan penyatuan di dalam Allah. Pertama, doa merupakan sebuah persembahan di hadapan Allah atas dasar hati yang murni. Hati yang murni menjadi sebuah persembahan terbaik di hadapan Allah ketika berdoa daripada doa yang diucapkan dengan lantang. Kedua, Melalui doa, manusia tetap menjaga kemurnian hati dengan mengampuni sesama sebagai pra-syarat doa. Ketiga, manusia dapat menyampaikan keinginannya kepada Tuhan atas kehendak Tuhan. Ketiga hal ini bertujuan untuk menjelaskan secara lengkap arti doa dari St. Afrahat.

Kata-kata kunci: Doa; Persembahan; hati; mengampuni; Afrahat

References

Benedicta Ward, SLG. The Saying of the Desert Fathers. Kalamazoo, Michigan: Cistercian Publications, 1975.

Bitton-ashkelony, Brouria. “The Limit of the Mind (NOUS): Pure Prayer According to Evagrius Ponticus and Isaac of Nineveh†15 (2011): 291–321.

Brock, Sebastian. The Syriac Fathers on Prayer and the Spiritual Life. Kalamazoo, Michigan: Cistercian Publications, 1987.

Essing, Edwin Aldrin, Sintje Abram, Marde C.S. Mawikere. “Makna Doa Menurut Para Rasul Dan Implementasinya Terhadap Badan Pelaksana Harian Sinode GERMITA Di Kabupaten Kepulauan Talaud.†Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 7, no. 4 (2021): 384–392.

Femmy Marunduri, Charles. “Teologi Doa Martin Luther.†Verbum Christi 4, no. 1 (September 7, 2017): 15–40. Accessed May 20, 2022. https://verbum.sttrii.ac.id/index.php/VC/article/view/44.

Heiler, Friedrich. Prayer A Study in the His Tory and Psychology of Religion. New York: Oxford University Press, 1932.

Hendi. Formasi Rohani: Fondasi, Purifikasi, Deifikasi. Yogyakarta: Leutikaprio, 2018.

———. Formasi Rohani: Fondasi, Purifikasi Dan Deifikasi. Yogyakarta: LeutikaPrio, 2018.

———. Inspirasi Kalbu. Yogyakarta: LeutikaPrio, 2017.

———. Inspirasi Kalbu 5. Yogyakarta: LeutikaPrio, 2022.

———. Terapi Jiwa Memperbarui Nous. Yogyakarta: LeutikaPrio, 2020.

Hiskia Gulo, Hendi. “Spiritualitas Doa Puja Yesus Menurut Bapa-Bapa Philokalia.†Manna Rafflesia 7, no. 2 (2021): 327–347. https://s.id/Man_Raf.

Jarkins, Stephanie K. Skoyles. Aphrahat the Persian Sage and the Temple of God. United States of America: Gorgias, 2014.

Lehto, Adam. The Demonstrations of Aphrahat, the Persian Sage. Gorgias Press, 2010.

———. The Demonstrations of Aphrahat the Persian Sage. United States of America: Gorgias Press, 2010.

Louth, Andrew. Maximus the Confessor. London and New York: the Taylor & Francis e-Library, 1996.

Mareoli, Modi Yaperson. “Doa Mengubah Tuhan? Analisis Deskriptif Kejadian 18 : 16-33 Berkaitan Dengan Doa Orang Percaya Kepada Tuhan.†SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 2, no. 1 (2021): 58–73.

Mawikere, Marde Christian Stenly. “Pandangan Teologi Reformed Mengenai Doktrin Pengudusan Dan Relevansinya Pada Masa Kini.†Jurnal Jaffray 14, no. 2 (2016): 199–228.

Mudak, Sherly. “Makna Doa Bagi Orang Percaya.†Missio Ecclesiae 6, no. 1 (2017): 97–111.

Palmer, E. K adloubovsky and G. E. H. Writings from the Philokalia on Prayer of the Heart. London: Faber and Faber Limited, 1951.

Pasang, Agustina. “Spiritualitas Menurut Yohanes Calvin Dan Implikasinya Bagi Pendidikan Warga Gereja Di Era New Normal.†PEADA: Jurnal Pendidikan Kristen 1, no. 2 (2020): 102–115.

Schaff, Philip. Nicene and Post-Nicene Fathers Series II, Volume 13. Grand Rapids, n.d.

Singh, Kirpal. Prayer Its Nature and Technique. Delhi: Ruhani Satsang, 2000.

Uling, Manintiro. “Dapatkah Doa Mengubah Kehendak Allah?: Respons Apologetik.†Teologi dan Pengembangan Pelayanan 10, no. 1 (2020): 49–63.

Wagner, C. Peter. Warfare Prayer What the Bible Says About Spiritual Warfare. America.: Destiny Image, 2009. www.destinyimage.com.

Ware, Archimandrite Kallistos. The Orthodox Way. New York: ST. Vladimir’s Seminary Press Crestwood, 1986.

Yahya, Pancha W. “Sebuah Tinjauan Terhadap Teologi Dan Praktik Doa Anthony De Mello.†Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan 7, no. 1 (2006): 85–101.

Downloads

Published

2022-12-30

How to Cite

Daeli, N. F., & Hendi, H. (2022). Konsep Doa Sebagai Persembahan Hati Yang Murni Menurut St. Afrahat. Angelion: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen, 3(2), 137–147. https://doi.org/10.38189/jan.v3i2.400